Search This Blog

Monday, February 14, 2005

Lowongan Pelarian

Alia berjalan terseok-seok di pekarangan rumah Valby.
Mukanya menunduk.
Wajahnya tertutup rambut.
Tangannya menutup hati yang penuh cabik.
Hati yang penuh darah.
Hampir bernanah.

Dia telah berhasil membunuh lagi.
Membunuh perasaan.
Tapi tiap kali membunuh, justru hatinyalah yang paling terluka..

Dia berjanji, tidak akan lagi berteman dengan Perasaan.
Karena setiap berurusan (dengan Perasaan) , hanya ada dua hal yang akan dialaminya..
Terbunuh atau dibunuh…

…………….
…………….
…………….


Alia sudah tiba di depan pintu kamar Valby.
Dia masih bingung bagaimana caranya masuk.
Untuk mengetuk pun dia tidak kuasa.

Tapi semoga saja Alia tidak jadi masuk.

Valby sedang sibuk.


…………….
…………….
…………….


Valby membantingkan tubuh gempalnya pada sofa coklat yang teronggok di sudut kamarnya.

Dia sedang sibuk mencari Lowongan Pelarian di Koran.

Lowongan untuk menerima segala pelarian.
Pelarian hasrat tulus maupun nafsu semata.
Pelarian yang bisa dieksplorasi diri dan rasa.
Pelarian untuk ditransfer tertawa dan air mata ..

…………….
…………….
…………….

Valby sedang butuh pelarian. Dia tidak setangguh Alia untuk membunuh perasaan.
Dia hanya ingin memindahkan perasaannya saja..
Melalui pelarian…..

No comments:

Post a Comment

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*