Memangnya ada tempat makan yang judes sama penulis? Belum pernah nemu, sih.Tapi tempat yang akan saya koar-koarkan berikut ini bisa jadi pilihan asyik bagi penulis untuk bekerja; Entah menulis buku, lagu, blog, naskah, resep masakan atau malah diari. Hei, apa pun kini bisa jadi sebuah karya, bukan?
Nah,
kalau tempat makan menyenangkan bagimu adalah:
Harga
variatif (mau makan kenyang, ayo. Mau ngopi doang mulai 20 ribuan, bisa!)
Pelayan
ramah (gak dijutekin kalau kerja kelamaan—padahal ngeteh doang)
Tempat
nyaman (bisa leyeh-leyeh di sofa, duduk manja di kursi atau
selonjoran ngampar!)
Tentu saja penting: ber-WIFI kencang (walau kadang penuh ujian)
Kalau
setuju, mari ikut saya menelusuri Ubud mulai dari arah barat!
1.
Bambu Indah
Lokasi:
Jl. Sayan
Pertama
kali mampir ke Bambu Indah, saya kira ini 'cuma' hotel butik yang
restaurannya tak bisa didatangi tamu luar. Eh, ternyata bisa! Dan
menyenangkan!
Paling
asyik nongkrong di sini sore-sore, menjadi saksi matahari terbenam.
Sambil menikmati secangkir kopi, semangkuk es krim, atau segelas wine
chardonnay.
Coba
juga minta izin sama sang pelayan buat keliling kompleks, bersiaplah
menemukan banyak tempat memukau!
Spot
nulis asyik: Bale-bale menghadap Sungai Ayung!
Boleh
coba: Sate Tempe & Ayam Bumbu.
2.
Cafe Vespa
Lokasi:
Jl. Penestanan
Menunya
beragam, dari japanese sampai lebanese; dari sushi set sampai saus
hummus! Menunya juga bisa mendua; berdaging atau vegetarian.
Teh
herbalnya juga juara menyembuhkan rada tenggorokan dan migren.
Spot
nulis asyik: Meja panjang ujung ruangan; bisa gabung sama pengunjung
lain, kali aja kan jodoh.
Boleh
coba: Cheese Platter & Vegetable Stack. Coba juga roti Ciabatta
yang dibuat setiap hari, colek pakai mentega hangat. Pilihan teh
herbal: lemongrass herb + spices & rooibos
3.
Kopi Desa
Lokasi:
Masih di Jl. Penestanan
Setiap
cafe pasti berlomba menawarkan kenyamanan. Kopi Desa menawarkan
kenyamanan bertandang ke rumah saudara di desa; dimulai dengan lepas
sandal saat masuk ruangan.
Ruangan
dihangatkan rak buku dan hiburan instan; entah dari pengunjung yang sekadar bermain
gitar atau nonton film bareng lewat proyektor.
Boleh
coba: mixed vegetable omelette, mocha coffee.
Meja
nulis asyik: Di sofa bagian kanan teras. Bisa sekalian ngecengin yang
numpang lewat.
Yang
kocak, di depan Kopi Desa hampir selalu bertengger motor Vespa, yang
sering membuat orang terkecoh nyangka mereka Cafe Vespa. Ide
pembalasan: Cafe Vespa mungkin bisa pasang papan menu dengan tulisan
“jual KOPI dari DESA”.
4.
Round Bar
Lokasi:
Masih di Jl. Penestanan juga. Tapi tenang, cafe berikutnya akan beda
jalan, kok.
Dari
Kopi Desa menuju Round Bar akan melewati liukan curam nan gelap, bikin
deg-degan buat yang masih belajar motor dan bikin gelap linglung
kalau siang-siang pakai kacamata hitam. Tapi kelamaan, penestanan
jadi trayek menyenangkan buat ugal-ugalan. Hush!
Boleh
coba: Aneka pizza, burger, dan uh... pukul 5-7 sore ada Happy Hours,
30% off buat cocktails.
Meja
nulis asyik: di meja depan yang nyatu sama tiang. Musik raggae yang
mereka putar bikin berasa di pinggir pantai!
5.
Dapurku
Lokasi:
Jl. Raya Ubud
Begitu
masuk ke Raya Ubud dari Penestanan, lurus terus sampai nemu
umbul-umbul & lampion berwarna-warni. Patokannya ada di antara
apotek Guardian dan belokan ke Tirta Tawar.
Dapurku
menyediakan menu parasmanan beragam yang menyenangkan lidah sunda
saya. Yang seru, menu gonta-ganti setiap hari dan bisa request
pula!Pernah suatu hari saya ngidam petai bakar, yang langsung
dikabulkan mereka. HUAHH!!
Harganya
pun murah memukau. Untuk gambaran: sepiring nasi uduk, perkedel 3
buah, sayur bayam, balado ayam, bakwan, telur rebus dan es teh manis
dingin hanya 25 ribu rupiah! Psst, kerupuk gratis!
Setiap
sore, mereka juga menyediakan menu bubur ayam dan berbagai sup
hangat.
Boleh
coba: Sup Iga, bahkan tulangnya pun enak dan lunak!
Meja
nulis asyik: Lesehan paling depan yang menghadap jalan. Tapi kalau
sekiranya lagi lapar berat, duduklah di meja paling belakang dekat
meja buffet.
6.
Abe Do
Lokasi:
Jl. Tirta Tawar
Dari
Dapurku tinggal lurus dikit dan belok kiri!
Saya hobi jalan-jalan sore naik motor di Tirta Tawar atau Desa
Kutuh ini, aspalnya mulus sekali dan relatif sepi. Pemandangan sawah
hijau segar bikin hati bugar!
Eits,
hati-hati warung organik Abe Do-nya malah kelewatan! Tempatnya mini,
jadi datanglah di jam-jam non-orang-kebanyakan-laper.
Boleh
coba: aneka jus sayur buah organik & grilled chicken.
Meja
nulis asyik: meja paling belakang menghadap pintu.
7.
Kebun Bistro
Lokasi:
Jl. Hanoman
Dari
Tirta Tawar, kita ke Raya Ubud lagi, belok ke Hanoman!
Dekorasi
Kebun Bistro membuat kita berasa tiba-tiba ada di sebuah cafe
pinggir jalan Prancis. Perhatikan saja tempat lilin atau lampu
chandelier mereka, membuat siapapun yang kita temui ingin bilang
J'aime beaucoup ce que vous faites!
Boleh
coba: French onion soup, tenderloin beef steak.
Kopi
italian dark roast pakai french press.
Meja
nulis asyik: Di bangku paling luar. Di Kebun Bistro paling asyik
nulis pakai pulpen! Mari kembali ke notebook yang sesungguhnya.
8.
Kafe
Lokasi:
Jl. Hanoman
Masih
sejajaran dengan Kebun Bistro, tinggal jalan dikit, menclok ke Kafe!
Iya,
namanya memang Kafe. Jadi kalau diajak “Ke Kafe, yuk!” lalu kita
tanya “Cafe mana?” dan alisnya mengerut, bisa dipastikan cafe
yang ia maksud adalah Kafe!
Meja
nulis asyik: Di mana pun di lantai 2. Kalau lagi adem, pilih area
balkoni.
Boleh
coba: Pesto & Herb Feta Cheese. Minta ekstra Olive Oil. Aih
sedapnya!
9.
Pizza Bagus
Lokasi:
Jl. Raya Pengosekan
Dari
Hanoman mari lurus terus sambil curi-curi pandang sebelah kanan,
siap-siap belok ke Pizza Bagus! Dan saya setuju, pizzanya memang
bagus, baik dari tampilan, harga dan rasa.
Selain
makan, di sini juga bisa belanja keperluan pangan. Kapsul kapsul kopi
untuk mesin pun tersedia dengan menawan. Bumbu-bumbu rempah pun
bertebaran penuh pesona.
Boleh
coba: Pizza apa pun dengan ekstra mozarella!
Meja
nulis asyik: Di meja tinggi kanan dekat pintu masuk.
10.
Warung Sopa
Lokasi:
Jl. Nyuh Kuning
Dari
Raya Pengosekan, lurus terus ke arah selatan (sudah seperti orang
Bali gak sih; pakai arah mata angin), siap-siap belok kanan ke Jl.
Nyuh Kuning. Perlambat langkah atau kendaraanmu, Warung Sopa ada di
sebelah kanan, tidak jauh dari persimpangan.
Setiap
ke Warung Sopa, saya mendadak rela kalau ditakdirkan jadi vegetarian
selamanya!
Boleh
coba: lumpia pakai sambal matah. Setiap Rabu dari 9 pagi sampai 1
siang ada Ubud Organic Market.
Meja
nulis asyik: Di lesehan sambil disapa angin sepoi-sepoi.
Berakhir
sudah tur Ubud edisi ngafe-ngafe ala penulis ini. Kalau kaki pegal,
di sebelah Warung Sopa ada pijat refleksi, loh!
Selamat
berkeliling ria & menulis sadis!
Hai, Kak Vabyo! ^^
ReplyDeleteMau dicatetin ah semua nama cafenya.
Soalnya Agustus lalu belum sempat ke Ubud tapi malah ke Ubung *curhat* :D
Have a nice day!
Rujukan menarik yang harus dikunjungi selama di Ubud. Kalau penginapan yang ramah dengan backpaccker dimana???
ReplyDeleteMohon info lebih lanjut Kak Vabyo. Terima Kasih
Bambu indah tempatnya asik juga buat dikunjungi
ReplyDelete