Search This Blog

Monday, December 13, 2004

Chicken Shit For An Asshole

Pulang kerja ; penuh penat dan pegal (padahal sesiangan cuma duduk dan ngetik aja kok----maklum pengen dianggep ‘sibuk banget’)

Gw duduk sendirian hanya demi secangkir caramel machiatto hangat di starbucks ciwalk, sambil menikmati sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Mereka saling tersenyum, cemberut, tertawa, dan menggerayangi. Bah! Cari tempat deh!

Ketika jempol sedang sibuk-sibuknya memutar gerigi lighter yang macet buat nyalain rokok, ternyata ada ‘jempol’ lain yang sibuk menggerayangi pundak gue dari belakang. Secara reflek gue menoleh ke belakang untuk melihat si pemilik 'jempol pelacur' itu.

“Hai!! Apa kabar?!?!”, sapa dia, sehangat minuman yang masih gue genggam dari tadi. Dia adalah seorang perempuan manis berumur 20 an. Mmh tepatnya 21. Kelihatan dari sudut matanya yang belum berkerut. ( sok tau ).

Sambil meneliti muka dan poni khas gadis pasaran jaman sekarang (belah samping.. DUH! ), dia kembali membuka bibir kecil merah menyalanya.

“Masih inget gue kan?”

Ahhh, sial! Itu dia cacatnya gue; kurang mampu untuk mengingat nama seseorang. Biasanya alat bantu gue untuk mengenali seseorang adalah dari bentuk anatominya saja; seperti wajah, payudara, penis. Sedangkan dia mempunyai profil yang pasaran (mmh ingat, dia memiliki poni samping!). Jadinya gue ragu apakah memang pernah mengenal dia sebelumnya.

“Oohh masih inget dong. Masa lupa?! Hahahaha”, gue tertawa palsu dan berharap jadi liliput agar bisa sembunyi di dalam cangkir caramel machiatto itu. Tapi karena itu mustahil, gue cuma bisa menggigit ujung cangkir, untuk mengalihkan rasa bersalah. (sambil berharap agar dia segera pergi)

“Siapa coba nama gue? SIAPA COBA?! SIAPA COBA?!”,

Tai. Coba aja gue gak ngopi sendirian! Gue kan bisa sok-sok ngenalin dia ke temen gue biar dia nyebutin namanya!

“Hayo!! gue SIAPA!? SIAPA?! SIAPA?!”

Wah ganggu banget nih. Gue kembali menyeruput kopi, sambil tetap tersenyum; berusaha keras mengingat namanya.

“Mmh? Siska? Yusi? Ani?!”

“Bukan?! Hayo!! SIAPA!? SIAPA?! SIAPA?!”

Gila! Ganggunya udah stadium 5! Emang dia sepenting itukah ampe gue punya dosa besar karena lupa nama pemberian orang tuanya?! Terus terang aja, memori otak gue gak sepadan dengan banyaknya nama-nama orang yang udah gue ‘kenal kambing’. (kenal selewat lalu lalang).

Dengan raut kecewa seperti menahan diare 4 hari, dia langsung meninggalkan gue (yang masih sibuk mencari nama pas untuk dia) dan karyawan starbucks yang juga nampak terganggu dengan kata-kata “Hayo!! gue SIAPA!? SIAPA?! SIAPA?!”

Gue berusaha tampak santai dan ganteng, dengan cara kembali mennyeruput kopi ..dan…

Hah! Habis!!!!!!!!!!!

Anjing Babi Kampret! Gue jadi gak menikmati caramel macchiato gue gara-gara …. Eh siapa namanya?!? SIAPA!? SIAPA?! SIAPA?!

Ehem, ternyata temen gue juga ngalemin hal yang sama dengan ‘cewe poni
samping’ itu. Cuma settingnya di bioskop BSM, persis dengan ‘modus oprandi’ yang
sama; colak-colek- nyapa basa basi- dan diakhiri dengan “Hayo!! gue
SIAPA!? SIAPA?! SIAPA?!”
Entah apakah dia memang seorang karakter yang terlupakan, atau mungkin
memang dia belum pernah dikenalkan!!

No comments:

Post a Comment

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*