Search This Blog

Friday, March 04, 2005

The Truth about Lying

Pilih mana?

Kebohongan yang menyenangkan atau kejujuran yang menyakitkan?

“Mah, ngelahirin sakit gak sih? Takut liatnya iihh!”
“Ahh, rasanya kaya lagi pup kok. Gak akan sesakit yang kamu bayangin”

“Om, tadi liat petir serem banget!”
“Loh kenapa serem? Coba perhatiin, petir bikin langit indah lagi, kaya nonton perang laser…”

“Kayaknya dia membuang gue perlahan deh..”
“Bukan, waktunya lagi gak tepat. Saat ini bukan dia yang terbaik”

…………..
“Lo terlalu baik buat dia”

…………….
“Ada terlalu berbakat dalam bidang pekerjaan ini.”


Tanpa sadar, kita berusaha membuat sudut pandang yang menyenangkan disertai sisi positif (yang kadang bohong) untuk menerangkan objek yang sebetulnya mengerikan (atau menyakitkan?) pada anak kecil atau seseorang yang tidak ingin kita sakiti (dengan kenyataan?)

Gak heran, kalo anak kecil dengan kepolosannya akan melihat dunia sangat menyenangkan. Atau tepatnya dunia yang telah kita bohongi sedemikian rupa agar terlihat menyenangkan.
Kenapa kita tidak dibiasakan untuk menerima dunia apa adanya, kenapa kita tidak dipersiapkan untuk menerima kejujuran yang menyakitkan dari kecil.

Bilang saja terus terang kalo melahirkan adalah momen indah sekaligus sakratul maut antara hidup dan mati.

Terangkan juga kenyataan apa yang menyebabkan adanya petir sekaligus cerita beberapa manusia yang gosong terkena petir.

Dapat dibayangkan, berdasarkan pengalaman sendiri, kita semakin bertambah umur, akan semakin terbelalak mata atau bila kurang beruntung, akan jantungan, melihat ternyata kenyataan di dunia begitu mengerikan; tidak seindah (yang ternyata) kebohongan-kebohongan yang kita dapatkan.

Manusia-manusia semakin bertingkah polah busuk demi kesenangan pribadi, atau dendam pribadi.

Saling memfitnah dan membohongi. Sekali lagi demi kesenangan pribadi, atau dendam pribadi.

Rasa takut, rasa tidak aman semakin menjadi-jadi.
Kemanakah kebohongan kebohongan yang menyenangkan itu?

Karakter Mary yang diperankan dalam Kirsten Dunst dalam film Eternal Sunshine of the Spotless Mind, mengatakan, “It’s beautiful when you look at a baby. It’s so pure and so free and so clean. And adults are,,like,, this mess of sadness..and phobias…”

Dalam film ini pun, kita menemukan dua hal sekaligus berkolaborasi; kebohongan yang menyenangkan dan kejujuran yang menyakitkan : You can erase someone from your mind. Getting them out of your heart is another story.

Atau coba periksa lirik lirik lagu yang mengagung-agungkan kebohongan yang menyenangkan..

Sheryl Crow : I shall believe
“…..Even it is a lie, say you will be al right. I Shall believe…”

Strong Enough
“…...Lie to me, I promise I'll believe….Lie to me, but please don't leave..”

The cardigans : Love Fool
“…..Love me Love me… Pretend that you love me…”

Tapi harus diakui, kebohongan yang menyenangkan dan kejujuran yang menyakitkan bukanlah pilihan, tapi satu kesatuan.

Kebohongan yang menyenangkan dibuat untuk menutupi kejujuran yang menyakitkan.

Hmm..atau kah kita sekarang ini hanya diberi satu pilihan? Kebohongan dan kejujuran yang sama-sama menyakitkan?

Ataukah kita hanya selalu membuat kesenangan menjadi sebuah kejujuran atau kebohongan yang menyakitkan?

3 comments:

  1. Anonymous2:45 PM

    Thank you!
    [url=http://srkzptph.com/yxgc/tcfz.html]My homepage[/url] | [url=http://rfpfbebp.com/rspv/xdaw.html]Cool site[/url]

    ReplyDelete
  2. Anonymous2:45 PM

    Good design!
    http://srkzptph.com/yxgc/tcfz.html | http://xiobadyg.com/vowr/lzjr.html

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*