Search This Blog

Sunday, December 18, 2005

Sosis Ekspektasi



Tiga sahabat mengajak makan malam di salah satu restoran Jerman. Sesampainya disana, saya langsung disuguhi sebuah sosis bratwurst dilumuri kari yang terlihat lezat sekali. Rasa gurihnya seakan-akan sudah terkumpul dalam air liur saya..

Sosis itu saya potong kecil dengan hati berdebar-debar.. maklum, menghadapi makanan nikmat – bagi saya – menimbulkan sensasi jiwa yang tak terdefinisikan. Mungkin sama dengan hubungan sex..

Potongan sosis dalam garpu itu menuju peraduan di lidah saya..

Semakin dekat..

Semakin dekat..

Semakin dekatt...

Sosis itu telah sampai..

Seluruh titik indra pengecap dalam lidah saya langsung bekerja untuk mendefinisikan rasa dari sosis tersebut...

Uhhh, rasanya....

MANIS?!?!?!?!?

Titit kuda... KENAPA RASANYA MANIS SEKALI? DINGIN LAGI!!

Saya benar-benar shock.. Saya butuh seorang therapist!! (maaf berlebihan)

Ternyata ‘sosis’ itu adalah Gulab zamun, semacam susu bubuk yang dipadatkan dicampur dengan susu karamel. Menu ini datang dari India dan merupakan salah satu dessert dari restoran Jerman tersebut. (Ada yang aneh? )

Gak ada yang salah dengan Gulab zamun tersebut... Yang bermasalah adalah alam fikiran saya yang sudah kadung berekspektasi rasa sosis...

Tapi yang benar-benar kurang ajar adalah tiga orang sahabat saya !! Mereka adalah biang keroknya!!!!

No comments:

Post a Comment

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*