Search This Blog

Friday, December 26, 2008

Bandung Kota Selingkuh?!

Di antara embusan angin malam Bandung yang bikin ketek terasa seger, tiba-tiba terbayang seorang noni Belanda muda nan cantik sedang duduk manis di salah satu ranting pohon nangka, sambil ngomong:


“Bandoeng is het paradijs der aardsche schoonen. Darom is het goed daar te wonen”.

Yang artinya...

"Bandung adalah sorga permai di atas dunia. Itulah sebabnya, baik untuk bermukim disana…"


Aaah, kota Bandung selain terkenal dengan pemandangannya yang indah, ternyata menyimpan satu cerita yang bikin gue agak-agak termenung.

Oh ya, sebelum gue dituduh ngarang-ngarang karang dalam lautan, cerita ini diintisarikan dari sebuah artikel yang ditulis Pangeran Aria Achmad di koran MATA HARI pada tahun 1937, sebagaimana ditulis dalam buku Semerbak Bunga Bandung Raya karya Haryoto Kunto.

Jadi gini, zaman dahulu kala, angka perceraian di Priangan tergolong cukup tinggi. Biasanya membludaknya angka perceraian di Bandung terjadi di bulan Juni, Juli dan Agustus. Jadinya kalo masuk bulan-bulan itu, penduduk Bandung udah pada parno duluan.

Penyebabnya, di bulan-bulan pertengahan tahun tersebut, kota Bandung lagi heboh-hebohnya bikin event spektakuler.
Setiap bulan Juni dan Juli dateng, udah bisa dipastiin bakal ada pasar malam tahunan yang terkenal dengan sebutan “jaarbeurs”. Nah, di bulan Agustus-nya, acara gegap gempita dilanjutin dengan “Pesta Raja”, yaitu perayaan ulang tahun Koningin Wilhelmina dari Belanda. Pesta gemerlap ini dilakukan di lapangan Tegalega. Saking mewahnya, ampe ada pacuan kuda segala.

Di perayaan inilah, para mojang Priangan saling pamer mode busana, model gelung konde dan perhiasan emas berlian….

Rupanya yang tertarik sama mereka gak cuma copet, tapi juga para pria— termasuk lelaki berbikini berbini....

Ujung-ujungnya bisa ditebak,deh... banyak perkawinan berakhir di KUA, dengan segala macam alasan untuk cerai.

Lucunya (atau ironisnya ya?), biarpun Jawa Barat sering mencetak rekor tertinggi dalam perceraian, bukan berarti wilayah Priangan jadi sarangnya janda! Ya iyalaaah, karena ternyata para mojang geulis yang baru cerai itu langsung ngedapetin suami baru lagi—secepat kedipan mata kuda!

Mmmmh… jangan salahin suhu sejuknya yang bikin Bandung (konon) enak buat tempat selingkuh....

Jangan salahin orang lain....

Jangan salahin diri sendiri....

Tapi salahin nenek moyang…..


Add & See all comments from FACEBOOKers!

You must sign up for Facebook to add or see all comments.
Already a member? Please login
Already login?