Search This Blog

Sunday, March 13, 2011

Curhat Pedih

Terbangun oleh kicau burung cempreng di suatu pagi yang indah, saya langsung menyeduh teh hijau sambil memeriksa layar ponsel.
Ow, tidak ada pesan berantai atau SMS penawaran kredit tanpa agunan. Sepertinya ini akan menjadi hari yang damai!

Seiring dengan gula meluncur bebas ke dalam cangkir, mata bulat indah ini menangkap huruf-huruf besar begitu menusuk mata pada tampilan mention di twitter.


“AAAH, si @vabyo ternysta GARING aaah! UN-FOLLOW!”
APAAAAAAAAAAAAAA?!?! Itu kan salah ketik--harusnya ‘ternyata’!
HEI!
Saya tersadar dengan dada penuh debar, masalah yang hakiki bukan pada kesalahan katanya! Tapi mengapa ‘un-follow’ mesti pake setrip?!?!?

Oke, maaf ya.

Mari serius. Twit penuh amarah tadi adalah yang ke 8991 kalinya menyerang semenjak saya twitter-an.
Yaah, ngaku, deh... saya hobi bercanda, tapi gak pernah sekalipun berani melabeli diri sebagi orang lucu. Sambutan tertawa adalah anugerah. Kalo ternyata dapet respon hening, ya pura-pura anu gerah.

Lebih geregetan lagi , twit serangan “DASAR GARING LO” ini juga rajin bertandang kala saya lagi gak bercanda sama sekali.
Pernah saya lagi nge-twit kenangan sama kakek yang sudah meninggal, tiba2 ada yang ‘marah’ “Apaan nih, katanya twitnya lucu? Garing semua!”
Ah, saya langsung tersungkur sedih di kamar mandi sambil pup. Gak ada air lagi.

Mungkin mereka lagi khilaf, jadinya lupa kalo lucu; selayaknya ganteng, cuma masalah selera masing-masing.

Dan meskipun memang ada yang terbukti ganteng sejuta umat, belum tentu ketampanannya itu bakal stabil atau bertahan lama kan? Bisa jadi pas kita liat mukanya baru kejedot gentong atau kesengat lebah. Eh, ini saya gak ngomongin diri sendiri loh ya.

Jadi inget kisah pas SMP, seorang temen naksir cewek adek kelas yang “cantiknya kayak kijang; tiada duanya.”
Pas saya intip-intip wajahnya, yah... memang bukan pilihan saya. Dan dia pun pasti gak mau sama saya.
Tapi apa karena gak satu selera, kita mesti bentak-bentak si cewek ‘cantik kijang’ itu?

Terus terus, masih agak sedikit maksa nyambung pada curhat pedih ini, mari intip mention-an akun sebuah boyband yang terdiri dari 7 berondong yang sedang digilai itu, ternyata mereka gak kalah lelah; paling sering diserang oleh yang berbeda selera; yang itu pun sering bercampur fitnah.
Misalnya, ada seorang follower mereka yang bilang, “Ih, kakak ganteng, mirip salah seorang personel SUJU!” lalu di-reply, “Ah masa iya, sih? Makasiiih, ya!”
Hanya dalam hitungan dua helai bulu ketek yang rontok, serangan pun datang “HEH! JANGAN NGAKU-NGAKU LO MIRIP MEREKA!! MUKE LO JAUUUUUH!!”
Looh, ucapan terimakasih kenapa dianggap pengakuan ya?

Yah, begitulah sekelumit kekisruhan dalam dunia maya. Eh, dunia nyata juga, deng.

Cuma gak tau kenapa ya, tersakiti di dunia maya kadang pedihnya lebih terasa nyata......
*nyesssss*