Hidup tanpa masalah sama saja kayak
masakan sunda tanpa lalapan.
Ketika bermasalah dan punya teman yang
menolong bagaikan masakan sunda dan lalapan dikasih bonus ikan gurame
bakar saos asam manis.
Tapi saat bermasalah direcokin teman
yang ikut campur dan kepo (ingin tahu ini itu), seakan makan masakan
sunda disuapin paksa cabe gendot plus dicucukin duri ikan gurame.
Sebagai ilustrasi, ada beberapa contoh
kasus yang disertai perbedaan antara menolong, ikut campur, atau
kepo—versi saya.
Kasus 1: Temen putus pacaran.
Menolong: Menghiburnya sambil
menawarkan traktiran makan atau malah pacar baru.
Ikut campur: Menelpon diam-diam
mantannya menyarankan jadian kembali. Lalu menyuruh teman agar
berhenti bersedih dan harus mau kalau mantannya minta balikan. * what
*
Kepo: Nanya-nanya tentang putusnya
kenapa-kapan-di mana-selama pacaran udah ngapain aja.
Kasus 2: Temen kehilangan dompet.
Menolong: Menawarkan menemaninya ke
kantor polisi untuk bikin surat laporan kehilangan dan ke kelurahan
demi pergantian KTP. Kalo ada duit lebih, ngasih dompet baru!
Ikut campur: Menasihati si teman agar
beramal, karena dompet yang hilang itu pasti kurang amal. Lalu
memaksa membeli barang dagangan dengan dalih setengah hasil penjualan
akan disumbangkan.
Kepo: Menyelidiki kenapa bisa ilang
dompet-mereknya apa-belinya kapan-isi uangnya ada berapa-dompetnya
beli sendiri atau dikasih orang.
Kasus 3: Seorang nenek kebingungan saat akan menyeberang jalan.
Menolong: Menggandeng tangan Nenek
sambil menuntunnya melintasi jalan.
Ikut campur: Menasihati setengah
memaksa nenek untuk mengganti model sepatu, dengan dalih agar
menyeberang lebih mudah. (Lebih menyebalkan, setelah itu menawarkan
brosur dagangan sepatu).
Kepo: Interogasi nenek dari mana-mau
kemana-suami kemana-cucu berapa-posisi tidurnya gimana.
Jangan manyun, catatan ini sekadar
pengingat hati, karena saya pun sering lupa diri.
Bisa jadi agar lebih aman, dalam
situasi yang bukan darurat (seperti kecebur di laut) ada kalanya
pertolongan perlu ditawarkan terlebih dahulu, agar tidak mengganggu
yang sekiranya perlu ditolong.
Dan bila kita yang menerima pertolongan
yang justru terasa mengganggu, ada baiknya diobrolin sambil
ngopi-ngopi ganteng dan tetap berterima kasih, mungkin maksudnya
memang benar-benar ingin menolong—yang sayangnya malah bikin kita
melolong.
Selamat menolong dan ditolong!
dan karena definisi menolong dan menolong tiap orang relatif..
ReplyDeletekocak.. :)
ReplyDelete