Dalam
hidup, pasti pernah terdengar pertanyaan yang berhasil menghentak
jiwa.
Untuk
hari ini, pertanyaan itu berupa, “Kok gak sadar diri gitu sih,
lo?!'
Loh,
ada yang salah dengan diri ini? Ya, mungkin banyak, sih.
Tapi
apa ada yang diam-diam merasa tersakiti? Merasa haknya tercerabut?
Harga dirinya terinjak? Kenapa?
“Masa
badan gede pake mobil kecil?”
Oalah.
Lelah, deh. Kirain apa.
Apa
karena ukuran tubuh saya yang double—kadang
tripple
XL ini
cocoknya pake truk trailer yang pake 22 ban dan bisa ngangkut 43 ton
gitu?
Terus,
jadi kepikiran juga, kalau ternyata nanti dapet jodoh bertubuh
mungil, apa dibilang gak tahu diri juga? Tapi kalo doi yang mungil
justru bisa mengakomodasi kebutuhan dan nafsu saya yang besar,
gimana?
Nafsu
jalan-jalan, maksudnya!
Kan
berabe juga ya, kalo baru dibawa berkelak-kelok udah ngos-ngosan.
Psst,
ini berlaku untuk pasangan atau pun mobil, sih.
Ya,
pengennya sih, jalan-jalan liburan menelusuri keriaan pelosok baru
ya. Tapi berhubung jadwal kehidupan sedang padat karya, jalan-jalan
di perkotaan pun ayo!
Nah,
dari sinilah, pertanyaan gak
sadar diri
tadi terlontar dari teman nongkrong—sebut saja Kanani, yang saya
jemput pake New Ford Fiesta.
“Yang
gak sadar diri itu ya elo. Udah gue jemput malah protes,” jawab
saya sambil menoyor bahunya.
“Haha,
sorry. Mobilnya sih, keren. Elonya itu loh..,” Kanani tertawa jahil
sampai kelopak matanya supersipit. “Gue suka desain body Fiesta
yang kayak ngasih efek ngebut ala animasi gitu.”
“Gue
juga! Kinetic
design
ini memang andalan Ford banget ya. Tapi yang penting, pas gue
googling kemaren, ternyata desain ini juga berfungsi mengeliminasi
getaran yang bikin bensin irit!”
Dih,
udah capek-capek sok pinter, Kanani malah cuek sambil sibuk raba-raba
berbagai fitur di kabin. “Woah bisa nelepon?” Ish, udah asyik
pencet-pencet tombol nomor aja, dia!
“Gak
perlu sibuk mencet,” Saya menepis jemari Kanani sambil berdehem sok
arogan, lalu memijit tombol voice control system di tuas kiri setir.
“Please
say a command.” Terdengar
sapaan suara merdu wanita bule.
“Call
home,” jawab saya dengan suara sok elegan.
Tak
lama kemudian terdengar nada sambung dari speaker mobil, tapi
buru-buru saya matikan, mengingat ini kan lagi pamer pamer ganteng
aja.
Demi
membuat Kanani lebih takjub, saya kembali memijit tombol voice
control, “Play Shot At The Night!”
“Playing
track Shot At The Night!”
Tak
lama kemudian, bergaunglah intro lagu terbaru The Killers terhiasi
suara khas Mas Brandon Flowers.
Kanani
histeris kesenengan. Kami mendadak berkaraoke sambil kadang lipsync
ala ala video klip dari satu lagu ke lagu lainnya.
“Jadi
ya, kalo mau flirtingin gebetan pake teknologi
SYNC™ voice-activation
ini juga bisa, ganti aja judul lagu favorit dia di USB jadi 'Song For
My Beautiful Lady Beside Me.'”
“Blah,
sebel! Atau kalo terlalu malu buat ngomong pas nyatain, rekam suara
'Will
you marry me”
dengan judul file 'The Sound Of My Heart,” Kanani gak mau kalah
beride.
“Blah,
males!” Balas saya sambil membesarkan volume lagu yang sedang
memutar intro lagu lawas milik Hole; Celebrity Skin. Irama lagu dan
lengkingan suara Courtney Love membuat kami seakan-akan berada di
depan panggung konser; head
banging.
Untungnya
jok New Ford
Fiesta berdesain semi-bucket, jadi mampu menahan badan bongsor saya
pas joget-joget norak sambil bermanuver ria. Dudukan kursinya juga
cukup tinggi, jadi mata bisa tetap siaga memperhatikan jalan menembus
kaca depan yang landai.
Setelah
hilir mudik membelah angin malam Jakarta, saya membelokkan mobil ke
tol dalam kota, mengabaikan beberapa pintu keluar yang membuat Kanani
bertanya-tanya, “Loh loh, gue mau dibawa kabur ke mana?!”
“BANDUNG!”
Teriak saya penuh gegap gempita.
Seiring
meninggalkan Jakarta, kami akhirnya lupa diri bersama.
*bersambung*
No comments:
Post a Comment
Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*