Search This Blog

Friday, October 11, 2013

Oleh-oleh dari Timur Tengah: resep Hummus versi Anti Drakula!

Berhubung gak ada bioskop, karaoke, apalagi diskotik di Arab Saudi, hiburan pulang kerja tengah malem adalah makan. Satu-satunya tempat makan yang buka sampai pukul 2 pagi deket flat (tahun 2009) adalah Shrinp di Prince Turkey Road – Corniche, Alkhobar.





Untungnya, si satu-satunya restoran ini punya pilihan menu beragam yang tampak gak abis-abis, dari berbagai appetizer dan shawarma berbagai isi.

Kalo saya icip-icip ya, sebenarnya appetizer dan menu utama mereka saling melengkapi, contohnya hummus (mirip saos kacang buat bumbu sate dengan tekstur lebih padat dan rasa lebih 'dingin') yang cucok campur atau cocol ke berbagai shawarma dan salad.
Gak setuju? Tunggu tunggu! Kalau lagi cari bahan perdebatan, gimana kalo diskusi tentang hummus ini masuk kategori appetizer atau dessert?

Bingung? Jangan dulu. Soalnya lebih bingung mikirin hummus ini asli dari mana!
Kalo nanya ke pegawai restoran lebanese cuisine, dijawab “Hummus itu asli Lebanon.”
Nanya ke rekan kerja asal Damascus, “Asli Syria, kali!”
Nanya ke penjual karpet asal Istanbul, “Ya, jelas dari Turkey, lah!”
Nanya ke temen kampung halaman, malah disangka nyari pupuk tanah.
Ya udah, akhirnya nanya ke Google, dan nemu artikel ini: “Is Hummus Greek or Middle Eastern?

The Greeks like to claim it as their own, but so do the Arabs. Even the Israeli's claim it..”

Wow, ternyata Hummus ini kayak Batik ya; banyak yang memperebutkan ke-asal usul-annya.
Atau memang jangan-jangan sang peracik Hummus ini memang geng pertemanan dari berbagai negara?
Bisa jadi, mengingat para leluhur Yunani dan Mesir sudah menjalin kerja sama perdagangan berabad-abad.

Kini ada berbagai macam varian menu Hummus di berbagai restoran dunia: dari hummus bubuk cabe, hummus selai kacang, sampai hummus mentega almond.

Kalau hummus versi saya sih gak jauh beda sama resep asli, cuma ekstra bawang putih. Ekstranya ekstra banget. Ngerti kan sekarang kenapa judul postingan ini begitu  \(T∇T)/ 

Ketimbang debat dan bingung, yuk kumpulin bahan-bahannya:


Kacang arab / chick peas (400 gr / 265 gr setelah ditiriskan)
4 sdm saos tahini (pasta wijen)
20 siung bawang putih—kupas & iris.
Peresan 1 buah lemon.
2 sdm extra virgin olive oil.
Garam-secukupnya.

Cara bikinnya lebih gampang daripada pdkt-an!
Campurkan chick peas yang telah ditiriskan dengan semua bahan di food processor / blender. 
Kalau susah nyampur (terutama yang pake blender), tambahkan saja air tirisan chick peas tadi biar gak seret.

Setelah teraduk rata, sajikan di atas piring, percikkan olive oil bila perlu, dan taburi dengan potongan tomat, peterseli, atau buah zaitun.
Siap disantap!

Terlalu lembek? Jangan waswas, simpen di kulkas!

Oh ya, kalo saya paling suka hummus yang udah dicuekin semaleman di lemari es. Campur dengan potongan roti gandum, suir daging ayam, telur goreng, dan peterseli. Lezat banget buat sarapan!

Buat diolesin ke telur goreng juga enak!


Selamat cocol cocol gembira!

2 comments:

  1. wah... enak tu kayaknya.. bole dicoba. ;-)

    ReplyDelete
  2. SLUUUURRRRPPPPP....!
    Acaranya masak2 doank ga da acara cip-icip?? :-D

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*