Search This Blog

Friday, January 03, 2014

Penulis Cuma Ngetik Di Kamar Doang?

Ketika mencanangkan diri sebagai penulis, beberapa orang memberikan pertanyaan berisi tuduhan: “Gak bosen, cuma ngetik di kamar doang?”

Iya pasti bosan lah, kalau memang benar cuma ngetik di kamar doang.

Mungkin ini akan mengejutkanmu, karena menjadi seorang penulis itu lebih dari sekadar cuma ngetik. Stop; gak perlu pake 'di kamar doang' dulu. Saya kadang menjelma bak detektif demi mengetahui sebuah organisasi yang akan saya tulis, menjadi pelancong dadakan untuk meresapi lokasi yang akan dijadikan setting buku, bahkan tak segan menjadi psikopat demi mendalami karakter tokoh yang akan saya pakai di buku. Yang terakhir ini kayaknya keterusan, sih.

Nah, justru dari menulis, kami (karena gak cuma saya) malah mendapatkan banyak kesempatan jalan-jalan yang membuat kami *siap-siap ya* tentu gak cuma di kamar doang. Itu baru dari proses penulisan saja, karena pada saat mempromosikan buku, kami bisa mendatangi kota-kota yang belum pernah sempat terjamahi.

Ah, jadi ingat! Dari kunjungan masa promo, salah satu kota favorit saya adalah Medan; kelezatan kepiting renyah saus telur asinnya menghantui terus. Belum termasuk bolu gulung keju dan pancake durian.
Wiiih! Saya juga tidak keberatan datang berkali-kali ke kota idaman seperti Jogjakarta, yang suasana seni khas Jawa-nya senantiasa membuat hati damai. Bahkan ketika menulis nama kotanya saja, bibir saya tersenyum-senyum sendiri.

Dan tanpa bermaksud ingin membuat iri, karena hobi menulis pula, saya pernah mendapatkan bonus tiket ke sebuah tempat yang kini menjadi salah satu kota idaman saya.

 

Di London, saya juga menulis buku nonfiksi yang akan diterbitkan sesaat lagi. Mohon doa kelancarannya, ya! Jadilah saat ini saya menemukan siklus kehidupan yang tak terputus: menulis untuk jalan-jalan dan jalan-jalan untuk menulis, juga menulis kala jalan-jalan dan jalan-jalan saat menulis. 

Agar pembelaan diri kali ini gak berakhir (makin) sombong, sebenarnya apa pun profesimu saat ini—atau malah sedang gak berprofesi apa pun, kamu juga bisa menemukan kota impianmu!. Tentukan saja dulu, kira-kira mau ngider di benua mana, dan coba intip ini.

Eits, plus bisa ditemenin sama yang cakep-cakep, lagi!

 

 Selamat berbebas liburan!

4 comments:

  1. Itu levelnya sudah "buku" ya. Kalau diriku ini yg levelnya masih "blog", menulis juga bisa di mana aja. Khan ada gejet yg bisa buat nulis postingan blog. Kalau nggak ada internet, diriku nulis di memo hape haha.

    bahkan demi postingan baru, biasanya liburan dulu untuk nulis review tempat wisatanya. Ah menulis memang asyik.

    ReplyDelete
  2. cakep dah ini..
    sesuju gan, ane stiap dapet ide untuk nulis amalah sering x diluar dari "comfort zone" ane.
    entah di kafe atau di kost temen.
    klo dirumah, pgnnya malah maen game. hihihi..

    salam blogger dari jogja ya gan...
    @KataAwank
    Tempat Karaoke

    ReplyDelete
  3. Untuk mendapatkan inspirasi dalam menuangkan buah karya tiap penulis emang beda-beda kali yak. Ada beberapa orang yg harus menulis kamar atau tempat sepi. Tapi saya menulis sambil buang waktu diperjalanan juga bisa jadi.

    Regards
    http://travellingaddict.blogspot.com/

    ReplyDelete
  4. Menulis itu ga cuman di kamar, dari mana dapat inspirasinya :|
    lagipula engep aja kalau ga keluar2 kamar :))

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*