Search This Blog

Thursday, April 10, 2014

Berkelana ke Skotlandia (Part 2): Menggentayangi Kastil Edinburgh!

Kapan terakhir kali berandai-andai?

Kalau gak inget, sekarang saja, yuk:
Seandainya punya waktu luang dan uang untuk belanja sesuatu—yang belum terbayang wujudnya, bakal menjelajahi seisi toko dulu atau langsung beli begitu ada yang lucu?

Kalau saya golongan yang pertama, karena yang lucu itu kadang tak sekeren yang kita temukan setelahnya. Jadinya keranjang malah penuh dengan yang lucu-lucu gak perlu.

Pilihan ini juga saya terapkan pas mengelilingi kota Edinburgh dengan bus. Malahan sampai memutari kota 2 kali, demi menikmati sisi kiri dan sisi kanan kota secara utuh.

Segitunya! Apa gak sayang uangnya?
Justru karena pake bus City Sightseeing yang memungkinkan kita turun naik di pemberhentian mana pun (yang telah ditentukan) dan bolak balik dalam periode 24 jam (selama jam operasional bus), jadinya malah ngerasa rugi kalo gak muter-muter.
Dan, ouw! Jangan bimbang turun naik, karena setiap penumpang akan diberi peta ini:

Yang dibawah peta adalah daftar berbagai keseruan potongan harga untuk pemegang tiket bus!

Duduk di lantai 2 bus melintasi kota tua Edinburgh di antara bangunan bersejarah gothic dan bukit bebatuan cantik membuat saya... masuk angin! Matahari di musim semi ini memang cukup hangat, tapi deru angin dinginnya lumayan bikin nampar-nampar pipi. Kiat pertama: Siapkan syal tebal! Atau ya, gak perlu centil nongkrong di lantai atas bus yang terbuka itu, sih.

Bus kemudian melewati bukit bebatuan tinggi menjulang yang konon terbentuk dari magma yang mengeras ratusan juta tahun lalu. Tapi ada yang lebih menarik di atas bukit gunung berapi itu. Menarik secara misterius!

Dengan hati penuh keyakinan, saya memutuskan turun di bus stop nomor 6.
Mari kita menjelajahi kastil yang dibangun awal abad 12: Kastil Edinburgh!


Harga tiket kastil Edinburgh:
Anak-anak (5-15 tahun): £9.6
Dewasa (16-59 tahun) : £16
Jam buka musim panas: 9.30 am - 6 pm. Non musim panas, tutup sejam lebih awal.


Kastil Edinburgh ini dibangun Raja David I untuk mengenang sang ibunda; Ratu Margareth.
Duh, saya selalu terharu dengan bangunan yang berdiri karena cinta. Saya sendiri belum bisa bangun apa-apa untuk orang tua. Boro-boro kastil, ngebangun pagar rumah saja masih mikir-mikir.

Tapi sejarah tidak berhenti merekam sampai tahap pengenangan cinta, karena kastil ini juga hobi beralih fungsi, salah satunya sebagai benteng militer, yang tentu saja tidak mungkin kegiatannya hanya menjemur pakaian dan minum teh sore-sore.

Berbagai peristiwa berdarah nan misterius pun terjadi di kastil ini. Salah satu aksi horor yang sering tersebut dalam sejarah kastil Edinburgh adalah kisah pilu Janet Douglas yang dibakar hidup-hidup karena dituduh sebagai penyihir.



Kisah-kisah prajurit yang hilang secara misterius di ruang bawah tanah kastil pun kerap jadi penambah aura seram kastil Edinburgh. Ah, tapi sehoror-horonya kastil ini, banyak orang berkunjung, kok! Kalau mendadak ada arwah gentayangan pun bisa teriak ramai-ramai.



Saya lalu menaiki undakan tangga dengan hati berdebar dan jambul berkobar.
Ketika mendongakkan kepala di puncak kastil, terlihat sebuah balkon kecil yang memiliki taman indah, dipenuhi bebatuan yang ternyata... nisan kuburan anjing para tentara masa lampau. Seram-seram manis ya?



Di puncak kastil juga terdapat beberapa bangku kosong yang minta didudukin banget. Saatnya nyemil-nyemil asoy sambil menikmati angin sepoi!

Tapi acara duduk duduk ganteng tidak begitu lama, karena saya terpikat dengan meriam hitam raksasa yang berbaris elegan, seakan siap menggempur sekeliling kota.



Wah, ternyata setelah ngobrol-ngobrol dengan penjaga kastil, meriam yang bernama Mons Meg Cannon ini dibuat tahun 1449 dan bisa menembakkan peluru sebesar 200 kg sampai sejauh 3.2 km. Yang menakutkan, mereka masih menjalankan tradisi The One o'clock Gun sejak 1861; menembakkan peluru setiap pukul 1 siang setiap hari (kecuali Minggu).
Alamak, apa gak ada korban tewas ketimpuk peluru batu yang besarnya 3 kali lipat kepala kita itu?

Oh, tenang. Ternyata meriamnya beda sendiri. Semoga gak ada burung kesambit, deh!

Puas meraba-raba meriam, jiwa mulai terpancing menggentayangi berbagai ruangan kastil. Ada apa di balik jendela-jendela itu?  Siapa yang sedang melihat saya dari balik kaca itu?



Sebuah lorong berliku mengundang hasrat untuk masuk lebih dalam. Entah kenapa jantung berdegup kencang, sampai-sampai langkah melambat. Maklum, kastil ini kan sering dinobatkan sebagai tempat perkumpulan geng hantu terwahid se-Skotlandia raya!
Desas-desusnya lagi, di sini banyak terowongan rahasia bawah tanah yang bisa membuat kita tersesat selamanya. Hiih! Dan... dan di terowongan rahasia itu juga sering terdengar suara-suara seruling khas Skotlandia mengalun yang sungguh menyayat hati.

Ah, apaan sih.
Toh, kalau pun di dalam ternyata mencekam, tinggal berbalik mundur kan?
Saya kembali melangkah tanpa gentar. Tapi kok, orang-orang gak ada yang masuk ya?




Ah, syukurlah, di dalam ruangan ini ternyata banyak orang.
Ruangan ini merupakan Great Hall, dibangun tahun 1488-1513, dipersembahkan untuk King James IV berseremonial ria. Great Hall ini dipercantik beberapa chandelier, yang membuat saya seketika ingin berdansa!



Di antara berbagai dekorasi di dinding ruangan, ada semacam ventilasi berterali besi bernama Laird's Lug, yang ternyata dahulu kala dipakai raja untuk memantau para tamu kastil. Andai sang raja hari ini bangkit dari kubur, pasti bahagia lihat teknologi CCTV.

Ugh! Kok bulu kuduk ini berdiri ya? Padahal (masih) banyak orang. Mungkin karena ada sesepoi angin dingin menyapa leher. Atau jangan-jangan sebenarnya ruangan ini kosong?! Hiiii!

Saya lalu menelusuri berbagai ruang lain; dari bangunan tertua di kastil sekaligus di Edinburgh: St. Margaret's Chapel, sampai ruangan yang entah kenapa membangkitkan berbagai emosi: Queen Mary's room.
Di ruangan ini Ratu Mary melahirkan James VI  tanggal 19 Juni 1566.
Kok tau, sih? Tertulis di atap ruangan soalnya!



Saya kemudian memasuki lorong-lorong bertangga melingkar, membuka pintu—yang entah ruang terlarang atau bukan. Karena kok ....


...sepi ya?!

Saya mulai celingukan, memutuskan untuk kembali ke ruangan sebelumnya, atau berjalan semakin dalam.




Saya memang pecinta chandelier sih, tapi kalau di ruangan sepi sunyi begini, agak pengen lompat jendela. Tapi ternyata uji nyali belum selesai!


Entah kenapa, di depan lukisan ini punggung saya mendadak terasa beku. Seperti ada kantong es yang menggerayangi pori-pori leher yang secara perlahan menjalar ke bawah. Rasanya seperti ada beberapa pasang mata sedang mengawasi dari balik Laird's Lug.

Pikiran pun meliak liuk di antara bayangan seram. Ah, tapi seseramnya hantu di sini, masih lebih seram kuntilanak kan?
Sambil sok tenang sok menawan, saya memutuskan ke luar ruangan.
Yang ternyata gak selancar itu. Kok, perasaan tadi gak lewat sini ya?


Bentar-bentar, ini mana patung mana pengunjung, ya?
Duh, kenapa beberapa tangan patung itu mesti gerak-gerak segala, sih? Rasanya seperti memasuki dunia lukisan.



Alhamdulillah, akhirnya saya berada di sebuah ruangan hangat dan menemukan manusia-manusia sejati. Mereka tampak asyik ngopi-ngopi dan makan di ruangan merah yang ternyata bernama Redcoat Cafe.

Ah, leganya!
Ternyata memang sebaiknya sebelum menjelajahi kastil lebih baik kenyangin perut dulu ya.
Menu Redcoat ini beragam, dari roti, sup hangat, salad, pasta, kue, dan berbagai minuman. Harganya juga gak nyekik nyekik amat. Untuk secangkir latte lezat & 1 pot teh hangat, diberi harga £5. Pilihan sandwich dan soda pun rata-rata di bawah £10. Plus ada toilet bersih di bawah cafe.

Tapi yang paling menyenangkan di cafe ini adalah....



... pemandangan menawan kota Edinburgh.

Acara menggentayangi kastil pun berakhir di sini, sambil sesekali melihat foto-foto hasil jepretan tadi. Ternyata diam-diam berharap ada penampakan! Kalau ada yang lihat, lapor ya!

Tapi mohon kali ini jangan berandai-andai ya.

Hiiiiii!


4 comments:

  1. Kang, itu bebas foto-foto di istananya? Gak dilarang petugas? Ada tambahan biaya gak?

    Soalnya di istana2 India gak boleh foto2 sama sekali. Ada yang izinin foto tapi kudu nambah bayar seharga tiket masuk :|

    ReplyDelete
  2. Halo Dewi!
    Bebas kok, dengan beberapa pengecualian di beberapa ruangan, ada juga yang gak boleh pake blitz.

    ReplyDelete
  3. KakVab, setelah lihat postingan Kakak aku cuma bisa mengeluarkan dua kata: aku iri!!!!!!

    ReplyDelete
  4. Aduuuuh nulis komen gagal mulu!
    Ka brp total biaya kesana? Pgn bgt ke scotland

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*