Search This Blog

Sunday, June 29, 2014

Dari Maleficent ke Purbararang

Kapan terakhir kali terpukau nonton film?
Sampai-sampai setelah 7 hari 7 malam setelahnya, kamu masih saja membicarakannya, bahkan meniru ucapan karakter utamanya?

Well well...





Maleficent adalah salah satu film yang membuat saya geregetan, sampai ngubek-ngubek berbagai potongan adegan & kisah balik layarnya di Youtube, bahkan membandingkannya dengan versi film kartun Sleeping Beauty.

Disney semacam membuat pengadilan baru yang mana sang 'pengacara' berhasil meringankan hukuman karakter antagonis. Sang pengacara untuk Maleficent ini tak hanya terdiri dari sang sutradara Robert Stromberg, tapi juga Angelina Jolie yang tampak merayakan karakter ini dari berbagai aspek, dari gestur sampai tutur. Jarang-jarang terkesima tokoh jahat wanita berpakaian longgar dan tertutup. Tinggal pake syal di leher kalau lagi santai di hutan, Maleficent sudah menutup aurat dengan sempurna, loh! Tinggal tunggu lapak hijab maleficent di instagram.

Jadi kebayang, Jolie kecil pas nonton Sleeping Beauty, punya firasat gak ya kalau suatu saat dia bakal memerankan Maleficent?

Kalau saya sih pas bocah boro-boro punya firasat, yang ada bawel amat; kenapa Maleficent bertanduk? Kenapa memilih pemintal sebagai alat pelumpuh aurora? Kenapa harus dengan ciuman agar siuman? Kalo ciuman di fim bakal langsung hamil gak sih?

Lalu sebagai pengikut rezim Disney ajaran lama, saya jadi terbiasa dengan harapan true love kiss mesti dari pacar berwajah menawan dan happy ever after mesti menikah. Sampai remaja pun terbombardir berbagai karakter di TV—entah masih film kartun atau sinetron: yang jahat, jahat banget. Yang baik, baik bingits.

Nah, gara-gara nonton Maleficent, jadi kepikiran cerita rakyat Nusantara yang dulu sering nongol di majalah atau kaset sanggar cerita. Banyak pertanyaan bawel masa kecil yang belum terjawab hingga kini, karena menurut saya banyak yang 'masih disembunyikan'.

Salah satunya kisah Lutung Kasarung. Masih inget ceritanya?

Jadi gini, pada zaman *tentu saja* dahulu kala, ada sebuah kerajaan di tanah Pasundan yang memiliki raja bernama Prabu Tapak Agung. 

Si raja yang konon bijaksana ini punya dua putri cantik: Purbararang & Purbasari.

Pas raja sepuh dan sakit-sakitan, ia menunjuk si putri bungsu; Purbasari sebagai pengganti raja, semerta-merta begitu saja, tanpa alasan. Kalau memang bijaksana, pasti ada alasannya dong, kenapa yang ditunjuk bukan Purbararang?

Purbararang tentu berang! 
“Gue kan putri sulung ya, bok! Masa yang jadi raja adik gue?” Itu status kemarahannya di Path zaman dulu alias mahat di batu. Ia pun kongkalikong sama nenek sihir buat ngeguna-guna si Purbasari biar kulitnya totol-totol polkadot hitam.

Stop dulu! 
Pertanyaannya, kemana ya istri Prabu Tapak Agung?
Apa jangan-jangan Purbararang & Purbasari beda ibu?
Atau Purbararang bukan anak kandung? Kalau iya, kan bisa jadi alasan kuat kenapa Raja milih Purbasari sebagai pengganti.

Jangan-jangan si nenek sihir ini ibu kandung Purbararang yang dihamili Prabu Tapak Agung pas ABG sampai-sampai tega memantrai Purbasari demi ikut membayar dendam?


Lalu-lalu, ingat kan kalo Purbasari ini dijaga Lutung Kasarung di hutan, sampai akhirnya Purbasari nyemplung danau ajaib dan kulitnya cantik lagi?

Lalu Purbararang & Purbasari kembali ketemu di hutan, dan tiba-tiba berlomba-lomba siapa rambut paling panjang dan adu tampan tunangan, lalu mendadak Lutung Kasarung jadi *tadaaaa* pria tampan!


Kenapa Lutung Kasarung jadi gantengnya mesti nunggu ditantang Purbararang?

Apa ada hubungannya dengan penyebab kenapa dia dulu berubah jadi lutung?

AH TOLONG SAYA DENGAN BERIBU PERTANYAAN INI!


Hey, ini baru Lutung Kasarung loh. Masih ada Sangkuriang, Malin Kundang, Joko Seger & Roro Anteng, Aji Saka, Dayang Bandir, ....


Akhir kata, semoga ada 'pengacara' Indonesia yang mau mengutak-atik sejuta kisah tersembunyi cerita rakyat Nusantara dan melayarlebarkannya dengan kemasan baru yang lebih tepercaya agar anak-anak hari gini gak dibikin ngawang-ngawang dengan harapan hampa, terbodohi cinta, dan adu rupawan semata.



... kini Purbararang & Purbasari kembali tinggal di istana dengan segala drama dan prahara.
Lupakan saja berbahagia selamanya, setidaknya kini mereka selalu berusaha tangguh bersama-sama ....

WELL WELL!



1 comment:

  1. Hati-hati Mati Penasaran Bro :)) Eh tapi kalo sudah dapat jawabannya kasih kabar ya... jangan pake telepatilah tapi pake socmed kita bukan orang jaman baheula :D

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*