Beberapa “setan” berhasil bikin gue tergiur buat makan “buah khuldi” yang baru gue sebutin tadi, dan hasilnya, seperti ada orang yang mengarahkan sinar matahari melalui kaca pembesar ke arah otot dan sendi di daerah mata kaki sebelah kanan. Pertama-tama cuma kerasa pegel linu biasa, tapi secara perlahan namun pasti terasa panas terbakar yang membara. Bahkan angin semilir yang cuma sekadar membuai otot ini saja bisa bikin gue ngejerit-jerit.
Memang salah gue, dari jaman masih kencing dicebokin udah hobi nyeruput gule kambing, sate usus, dan es durian. Tapi ada yang bilang juga ini penyakit turunan. Genetik gitu, deh.
Dokter bilang ini asam urat.
Jadi, hatilah teman-teman, terhadap “buah khuldi” versi lo yang memang selalu tampak begitu menggiurkan… Kalo boleh niru konsep lagu Malaikat-nya Dewi Lestari, terkadang setan tak berwajah bengis. tak bertanduk, dan tak berekor.
Please send your comment to buhpy@yahoo.com