Search This Blog

Saturday, October 25, 2008

DICARI: ORANG-ORANG SINIS!

Kalo selama ini lo ngerasa gak pernah sinis, jangan pesimis!
Kenali dulu macem-macem sinis di bawah ini, siapa tau justru lo yang paling sinis abis!


Oh ya, berhubung sinis itu adalah seni memadupadankan kata-kata silet dan mimik bengis, jadi bayangin raut muka ala Vicky Burki di semua sinetronnya, pas baca semua contoh ucapan sinis di sini, ya!

Jenis-jenis sinis yang paling eksis

Sinis manis: Sinis positif yang membangun—demi kebaikan dan kemajuan. Biasanya disertai alasan dan saran.

Contoh:
“Penting ya, pacaran ama si anak pejabat itu? Palingan akhirnya lo bakal ditinggalin juga karena kepincut pelacur baru. Sama persis kayak dia ninggalin mantannya demi buat lo!”

Sinis Gubris: Sinis absurd. Subjek-objeknya gak jelas.

“Sumpah ya! Hari gini masih kayak gitu. Mau ngarepin apa, kalo itunya aja mesti kayak gini.”

Sinis kudis: Sinis yang menyebar; bertingkat—menyinisi sinis sebelumnya.

“Lo pikir pake baju designer kelas dunia bisa bikin derajat lo jadi berkelas? Dan setelah berkelas lo bisa diterima di high class society? Dan setelah lo jadi high class society lo bisa dapetin siapapun yang lo mau? Dan setelah…… (dan seterusnya… dan seterusnya… ampe bau ketek).”

Sinis sadis: Sinis tanpa tedeng aling-aling. Fully judgemental.

Contoh:
“Udah lah, Cong, mau lo usaha pake baju bola pun, lo bakal tetep kelihatan homo. You’ve got originally gay face! So be it!”


Sinis sifilis: Sinis seputar kelamin yang akhirnya nyombongin barangnya sendiri.

Contoh:
“Ya elaaaah, mau t*t*t lo segede botol kecap tapi kalo pasif, sih, ya sama aja kaya gedebok pisang. Yah mending barang gue lah, ngulek-nguyeknya ampe pankreas.”
Yukh


Sinis mistis: Sinis yang selalu bawa-bawa sesuatu yang gak bisa diliat pake panca indera biasa. Bisa jadi dia pengelola provider REG (spasi) PRIMBON.

Contoh:
“Dari aura lo, gue udah tau kalo kerjaan lo yang sekarang cuma bakal bikin lo gak lebih dari sekedar babu bau!”


Nah, buat lo yang belon ngerasa—dan tertarik—jadi orang sinis, coba latihan pake rumus sinis standar di bawah ini.

Rumus sinis standar:

Idih / Iiih / Huh + Lo / dia + Pikir + Predikat + Objek Sinis + Kata Kata Penghunjam Hati Setajam Belati.

Note:
OBJEK SINIS merupakan penentu berhasil atau nggaknya kalimat sinis lo!
Paling gampang, cari yang sedang dipakai si target, dan bayangin apa yang kira-kira dia harapkan dari yang dia pakai itu. (Semakin lo tau kebiasaannya, lo bakal tau apa harapannya! Jadi berlatihlah sinis ke sobat lo ya, Sob). Misalnya, dia pecandu Gossip Girl. Nah, kalo—misalnya—dia sering pake bando berkorsase, bisa jadi dia pengen dibilang mirip Blair Waldorf.

Ayo latihan pake rumusnya!

>> “Huh, lo pikir pake bando butut lo itu bisa bikin lo mirip kayak Blair Waldorf?”

Kalo udah jago, otak lo secara otomatis bakal nambahin kata-kata belati penghunjam hati:

>>”…yang ada lo malah jadi kloningan pembokat gue kalo lagi migren!”

Jangan lupa mimik bengisnya!


BTW, ngapain sih, repot-repot sinis menulis tentang kesinisan itu sendiri?

Awalnya sih, hati sering miris kalo “dikutuk” orang sinis. Kata sadis dan mimik bengisnya sering berhasil bikin perih ulu hati.
Tapi pada akhirnya, justru merekalah yang rajin menginspirasi buat modal berkreasi.
Karena ide kreatif justru membuas semasa dan paska sakit hati.
Contoh paling gampang, hitung ada berapa lagu juara yang bertemakan sakit hati.
Belum film, dan juga novel.

Jadi… dari lubuk hati yang paling dalam, di antara perih dan luka yang masih menganga, gue pengen ngucapin, “Terima kasih, orang-orang sinis….”

www.ValiantBudi.com

"Lo pikir dengan lo melototin gue, kecantikan gue bisa lo curi? Heuh? HEUH?"

ouh puhlease