Ada penanda zaman selain model rambut-gaya bahasa-dandanan yang sering dilupain orang, yaitu… kelakuan!
(Kelakuan bisa berarti ekspresi muka, gaya becandaan, cara jalan, bahkan cara nyanyi ; )
Berhubung menurut teori asal tebak yang bilang kalo zaman keemasan tiap orang adalah pas masa pertumbuhan menuju remaja lewat dikit (11-20 tahun), jadinya gue pengen bagi-bagi cerita seputar kelakuan khas di zaman tahun 90-an (sesuai dengan masa berkilaunya gue :p ).
Yakin, deh, di antara elo ada yang pernah ngalemin juga. Tapi kalo ternyata nggak, jangan sedih… mungkin kita hidup di dimensi 90an yang berbeda :).
Oh, ya, biar bacanya tambah yahud, pasang CD Soundtracknya Beverly Hills 90210 ya, sambil setel lagu Color Me Badd – Got 2 Have U.
Siap, Cing?!
Ini dia beberapa kelakuan 90an!
[[]] Kalo ketemu temen di mal atau sekadar denger gosip seru, mata mendadak terbelalak-mulut menganga lebar-telapak tangan nempel di pipi kanan-kiri, sambil teriak lebay ‘AAAAAAAAAAHH!’
Terus, kalo abis ngerjain sesuatu—baik penting atau nggak penting—otomatis mengepalkan tangan sambil menariknya ke bawah sembari teriak “YES!”
Penyebar racun: karakter Kevin McCallister di film Home Alone (1990)
(Kelakuan bisa berarti ekspresi muka, gaya becandaan, cara jalan, bahkan cara nyanyi ; )
Berhubung menurut teori asal tebak yang bilang kalo zaman keemasan tiap orang adalah pas masa pertumbuhan menuju remaja lewat dikit (11-20 tahun), jadinya gue pengen bagi-bagi cerita seputar kelakuan khas di zaman tahun 90-an (sesuai dengan masa berkilaunya gue :p ).
Yakin, deh, di antara elo ada yang pernah ngalemin juga. Tapi kalo ternyata nggak, jangan sedih… mungkin kita hidup di dimensi 90an yang berbeda :).
Oh, ya, biar bacanya tambah yahud, pasang CD Soundtracknya Beverly Hills 90210 ya, sambil setel lagu Color Me Badd – Got 2 Have U.
Siap, Cing?!
Ini dia beberapa kelakuan 90an!
[[]] Kalo ketemu temen di mal atau sekadar denger gosip seru, mata mendadak terbelalak-mulut menganga lebar-telapak tangan nempel di pipi kanan-kiri, sambil teriak lebay ‘AAAAAAAAAAHH!’
Terus, kalo abis ngerjain sesuatu—baik penting atau nggak penting—otomatis mengepalkan tangan sambil menariknya ke bawah sembari teriak “YES!”
Penyebar racun: karakter Kevin McCallister di film Home Alone (1990)
Oh, ya, saking gilanya pengaruh film ini, gue sering maksain diri jadi anak jahil yang (sok) cerdas. Kalo ada puluhan kelereng pengennya nyebarin di lantai nunggu orang lewat dan jatuh. Kalo berhasil, langsung ngelakuin gaya kebangsaan sambil teriak, “YES!” Pasteenyaa!!
Dan, boleh dicek, deh, ke kantor catatan sipil terdekat… di era tahun setelah film ini dirilis, banyak bayi lahir dengan nama Kevin, diantaranya adalah keponakan gue sendiri :).
[[]] Berhubung sibuk nyari jati diri, cara berjalan bisa ganti tiap hari (Iya! Cara jalan kaki!) Tapi cara jalan yang paling membekas di hati dan di kaki adalah cara jalan belagu ala negro.
Dagu agak mendongak ke atas, bibir merengut angkuh, dan bahu sedikit bouncing (mental-mental kenyal) setiap telapak kaki menginjak tanah.
Penyebar racun: Kris Kross
Berkat cara jalan belagu ala negro ini, gue dipalakin tiga kali sama preman, dan diajak salaman sama orang gila.
[[]] Mulai mati gaya di dance floor dengan house music yang Turungtungtung itu?! Ah, gampaaaang! Tinggal joged gunting mata, beres, deh! Kalo udah bosen, baru melipir ke tembok sambil siap-siap joget godek kiri-kanan dengan telunjuk ngaceng persis di depan hidung.
Penyebar racun: John Travolta & Uma Thurman di film Pulp Fiction (1994)
Sebenernya ampe penghujung 2008 kemaren, gue masih suka nemuin orang bergaya kayak gitu, sih, di dance floor (atau kali guenya aja salah masuk club)—belum lagi gaya foto gunting mata lagi marak-maraknya di pajang di peisbuk—
tapi, yah, terserah, lah… bebas, kok. Nyela-nya cukup di hati aja… hehe!
[[]] Kalo iseng-iseng nyanyi, pengennya pake suara melengking-lengking diakhiri lenguhan dahsyat sampai jakun (yang baru tumbuh) keseleo.
Kalo nyanyinya di kamar mandi bisa bikin nyokap panik, tuh, karena disangkanya keselek sabun.
Tapi gaya nyanyi ini emang kedengernya kayak kucing hamil diperkosa, sih. Tapi gak tau, kok, bikin nagih, ya? (Eh, ngomongin apa, sih, sebenernya?!)
Penyebar racun: yes, she's my real DIVA! The one and only Dolores O Riordan from The Cranberries!
Semenjak The Cranberries menggebrak blantika blantiku musik Indonesia, beberapa band Indie—terutama yang vokalisnya cewek—rame-rame pake cengkok lenguhan ala Dolores, salah satunya adalah Cokelat yang kentara banget di single pertama; Bunga Tidur. Tapi lagunya emang enak buat bobo sambil ngerokok Marlboro Lights yang saat itu harga satu paknya masih 2000-an.
Terus, masa, sih, lupa sama lagu fenomenalnya The Cranberries yang berjudul Zombie? Saking racunnya itu lagu, ampe dibuat versi Indonesianya dengan judul “Aku Bukan Bola." Dengan kalimat legendarisnya: "Jangan samakan aku dengan sebuah bola.”
Yaiks!! Kalo udah inget, coba nyanyiin di kamar mandi, ya…. :p
[[]] Kalo lagi suntuk, tinggal cari telepon rumah—atau lari ke telepon umum yang ada bangkunya biar bisa duduk cozy… terus keluarin, deh, buku kecil berisi daftar nomor telepon temen-temen! A-haa! Saatnya nyari target buat diusilin!
Zaman itu, kan, telepon rumah belum ada caller id, jadi bisa bebas merdeka ngisengin orang, deh!
Cara ngejailinnya macem-macem, entah cuman batuk-batuk ala pasien sekarat, atau melenguh-lenguh ala sapi disembelih, atau memanfaatkan suara yang baru akil baligh plus diserak-serakin biar serem, “Halo… Lagi sendiriaan, yaaa? Kamu tampak cantik malam ini! Hahahahahaha!”
Terus terang, kebiasaan ngisengin orang ini belum bisa gue ilangin ampe sekarang (sampai diniatin beli nomor GSM baru). Malah salah satu korban kejailan gue ada yang ampe ganti gorden rumah yang lebih tebel dan ganti pager saking parnonya. (Maaf, ya, Mbak….)
Penyebar racun: film Scream (1996)
Mysterious Caller: "What is your favorite scary movie?"
Sidney: "Euh.. Tali Pocong Perawaaan film horor bukan, ya ?"
Aaaaaaah…
Sembilanpuluhan memang era yang menawan. Selalu berhasil bikin mata gue berbinar-binar binal, walaupun dengan cuma membayangkan….
Kalo elo punya kelakuan* 90an versi sendiri… bagi-bagi dong, Coooooooy!!!! :)
*Sekali lagi, sayang... kelakuan ya... bukan model rambut-gaya bahasa-dandanan :)
Add & See all comments from FACEBOOKers
You must sign up for Facebook to add or see all comments.
Already a member? Please login
Already login?