Search This Blog

Wednesday, April 15, 2009

SAY NO TO "KATAKAN TIDAK"!!

Apa persamaan Megawati dan Britney?

Mereka berdua sama-sama sering dibenci tapi banyak dicari!

Sorry kalo nggak sependapat, mungkin gue aja yang berbuat :)

Kebencian kaya medan magnet, ya? 
Orang yang gemar marah-marah, biasanya lebih “laku” daripada yang ramah-ramah. Tonton aja berbagai tayangan Reality Show—yang makin gak real itu, selalu wajib nampilin orang mengumbar emosi di setiap episodenya. 
Pemirsanya? Makin banyak ajaa.... Mungkin karena ada “perwakilan emosi yang diam-diam tersimpan” dalam diri yang berhasil direpresentasikan oleh para aktor realita yang hobi ngamuk ini. 

Ini juga yang bikin gue sempet betah nongkrongin berbagai grup kebencian seperti "Say No To Megawati" yang semenjak pra pemilu kemaren gencar-gencarnya menjamur di Facebook. 
Sejujurnya, ada kenikmatan tersendiri baca berbagai gaya bahasa orang-orang dalam menumpahruahkan kebenciannya. Walaupun beberapa orang terkesan cuma ikut-ikutan emosional demi keeksisan. Lebih “unik” lagi ada yang marahnya cuma copy paste dari orang lain (yang memang sengaja mempersilakan keamukannya buat disalin). 

Tapi yang nggak kalah aneh—atas dasar ingin “membuktikan” kebencian orang-orang—gue jadi sering nonton kampanye-kampanye Megawati di berbagai pelosok via Youtube!

Hal ini seperti mengulang sejarah ketika dua tahun yang lalu pas Britney ngegundulin kepalanya, gue jadi keranjingan nonton video-video liarnya di Youtube—berharap dia tiba-tiba pipis di tengah jalan, atau ngelempar paparazzi pake taik. 

Dan ternyata (buat gue) benci itu tipis banget batesannya sama terobsesi.
Hal ini gue sadari ketika video-video kampanye Megawati mendominasi kolom “Recommended for you” di account YouTube gue, ngalahin video-video tuna susila-nya Britney.

Jadi... berhati-hatilah, teman... ketika kita menyebutkan namanya (yang dibenci itu) lebih sering dari nyebutin diri sendiri... ketika kita tau apa yang dia pake-dia makan-bahkan berapa kali dia ngedip tiap menit... ketika setiap buka facebook justru status dia yang pengen kita baca—buat jadi bahan gunjingan yang selalu mendominasi topik obrolan.... mungkin lo dan gue mesti bareng-bareng berjanji: 
“Daripada fokus sama yang kita benci, mending merhatiin yang kita sayangi!”

Tapi sialnya, masih bingung ngebedain, nih... mana yang gue benci, mana yang gue sayang :p



Image: Buzzwork

Kamu terobsesi benci juga? Buang saja di sini, Sayang :)