Search This Blog

Wednesday, April 23, 2014

Kenapa ada Kedai 1002 Mimpi?


Sejujurnya, saat berhasil menjejakkan kaki di Jakarta pada 4 Agustus 2010, saya menyangka itu momen happy ending ala film-film drama yang berakhir di bandara.

Entah arogan atau khilaf, saya lupa kalau Tuhan masih menyediakan rangkaian kisah lanjutan. Ouw, happy ending ternyata masih mitos. Tapi setidaknya masih ada rasa syukur; ibarat TV serial, masih dipercaya untuk tayang season baru.

Beberapa orang mendekati, menjauhi, mengasihi, memusuhi, dan bolak-balik di antaranya. Ada kejadian yang terpaksa mengubah perilaku dan pola pikir saya. Beberapa bahkan bersaksi kalau saya bukan lagi orang yang pernah mereka kenal. Dan yang menakutkan, saya tidak menampiknya. Beuh.

Kedai 1002 Mimpi bukan hanya semata-mata tentang saya, tapi juga mereka yang pernah terluka, meminta pertolongan, tapi dikira mengada-ada.

Maafkan saya yang sempat memilih bungkam. Izinkan jemari ini yang memberi tahumu kisah nyata yang tak perlu dipercaya, karena semua berhak mencari fakta.



Segera terbit sesaat lagi.

PS:
Terinspirasi dari celemek yang pernah saya pakai selama bekerja di Saudi Arabia,


ada yang superspesial dari pre-order Kedai 1002 Mimpi ini, dan sungguh sangat terbatas!


2 comments:

  1. Wah, mau Preorder bang,

    info ya kalau udah bisa

    hijrahheiji@gmail.com
    twitter : @hijrahheiji

    :)

    ReplyDelete
  2. Wihi ada lanjutannya nih. Macho!

    ReplyDelete

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*