Tapi
sesampainya di jembatan layang pasupati, tebersit pikiran liar.
“Kita sekalian piknik di Lembang, yuk?! Mumpung bensin irit! Liat
deh, tadi Jakarta-Bandung cuma geser dikit!” Ujar saya sambil
menunjuk indikator bahan bakar. Kanani mengangguk penuh antusias
sambil membuka kaca jendela mobil, menyambut angin segar khas
Parahyangan.
Sambil
sejenak beristirahat di rumah orang tua saya, kami pun memboyong
beberapa keperluan piknik, sambil tetep karaokean!
Dalam sekejap, bottle holder di setiap pintu mobil pun dipenuhi botol minuman. Tak ketinggalan thumbler isi teh dan kopi pun mendiami cup holder. Dan tentu saja, yang paling menyenangkan, mengisi laci geser di bawah kursi depan dengan berbagai camilan!
Yeay,
semua sudah siap!
Dengan
gaya jalan ala peragawan, saya mendekatkan pinggul ke pintu mobil.
Maklum lah, sekalian pamer kalo Ford Fiesta punya akses pintar
Keyless
Entry. Nyalain mesin juga tinggal pencet tombol start!
SIAP
PIKNIK?!
Ugh,
ternyata suasana jalanan di Setiabudi agak semrawut; ada yang mau
belok kanan, motong jalan, jalan pelan—sopir celingukan, untungnya
New Ford Fiesta lincah buat ambil celah jalanan kosong, dan lihai
memutar di ruang sempit.
“Kita
ke Lembangnya via Cihideung aja yuk? Jalur itu kan jarang macet?”
Ajak Kanani, yang langsung saya iyakan sambil membelokkan mobil ke
kiri pas di seberang terminal Ledeng.
Beberapa
teman dari luar Bandung biasanya gak ngeh dengan jalan alternatif
yang menyenangkan ini. Padahal melewati tempat kongkow ngehits
seperti Maja House, Kampung Daun, Kampung Gajah, dan The Peak. Iya,
tinggal lurus terus sampai sombong, tahu tahu udah di Lembang.
Dan
memang benar, jalur
ke Lembang via Cihideung ini
mendadak lengang, membuat saya semakin liar bermanuver melalui rute
yang mengular. Di sini jadi kerasa banget manfaat teknologi EPAS
(Electric Power Assist Steering) yang mengatur beban pada lingkar
kemudi. Setir akan memberat atau meringan sesuai dengan lintasan
jalan. Jadi kami tidak terasa terbanting ketika mobil sibuk
berkelak-kelok.
Tapi
justru karena jalanan lebih sepi, mesti ekstra hati-hati. Selain
bahaya jurang, jalanan pun lebih sempit berbonus turunan-tanjakan.
Yang
paling males itu kalo ada hambatan di tanjakan, entah mobil depan
yang melambat akan belok, atau geng bebek mau nyeberang. Untung ada
fitur Hill Launch Assist di tongkat persneling.
Jadi kalo kita lepas pedal rem untuk menginjak pedal gas, mobil akan
tertahan 3 detik—gak akan tiba-tiba nyelonong mundur di tanjakan.
Akhirnya
kita menemukan area piknik yang menyenangkan! Camilan yang
berhamburan pun agak dicuekin, karena banyak jajanan seru di sini.
Sambil
menikmati semilir angin sejuk Lembang dan kunyah-kunyah gembira,
pandangan saya tertuju pada jajanan Tahu Gejrot.
Tahu
gejrot itu seakan membisiki saya sesuatu.
“Eh
mau lanjut Cirebon, gak? Terus Jogja? Lanjut Surabaya? Belok Malang?
Sambung Ubud??!”
Kanani
terkesiap, dengan mulut yang menganga lebar.
Duh,
mendadak gak sabar untuk kemana lagi New Ford Fiesta akan membawa
kami!
No comments:
Post a Comment
Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*