Search This Blog

Thursday, November 07, 2013

Mendadak Piknik

Memang ya, seringkali rencana berubah secepat ganti celana. Naksirnya sama siapa, nikahnya sama yang lain. Niatnya mau ke mana, nyampenya di kota apa.
Perjalanan dadakan kami sebenarnya sesuai rencana sih, kabur ke kampung halaman tercinta: Bandung.

Tapi sesampainya di jembatan layang pasupati, tebersit pikiran liar. “Kita sekalian piknik di Lembang, yuk?! Mumpung bensin irit! Liat deh, tadi Jakarta-Bandung cuma geser dikit!” Ujar saya sambil menunjuk indikator bahan bakar. Kanani mengangguk penuh antusias sambil membuka kaca jendela mobil, menyambut angin segar khas Parahyangan.

Sambil sejenak beristirahat di rumah orang tua saya, kami pun memboyong beberapa keperluan piknik, sambil tetep karaokean!



Dalam sekejap, bottle holder di setiap pintu mobil pun dipenuhi botol minuman. Tak ketinggalan thumbler isi teh dan kopi pun mendiami cup holder. Dan tentu saja, yang paling menyenangkan, mengisi laci geser di bawah kursi depan dengan berbagai camilan!



Yeay, semua sudah siap!
Dengan gaya jalan ala peragawan, saya mendekatkan pinggul ke pintu mobil. Maklum lah, sekalian pamer kalo Ford Fiesta punya akses pintar Keyless Entry. Nyalain mesin juga tinggal pencet tombol start!

SIAP PIKNIK?!

Ugh, ternyata suasana jalanan di Setiabudi agak semrawut; ada yang mau belok kanan, motong jalan, jalan pelan—sopir celingukan, untungnya New Ford Fiesta lincah buat ambil celah jalanan kosong, dan lihai memutar di ruang sempit.

“Kita ke Lembangnya via Cihideung aja yuk? Jalur itu kan jarang macet?” Ajak Kanani, yang langsung saya iyakan sambil membelokkan mobil ke kiri pas di seberang terminal Ledeng.

Beberapa teman dari luar Bandung biasanya gak ngeh dengan jalan alternatif yang menyenangkan ini. Padahal melewati tempat kongkow ngehits seperti Maja House, Kampung Daun, Kampung Gajah, dan The Peak. Iya, tinggal lurus terus sampai sombong, tahu tahu udah di Lembang.

Dan memang benar, jalur ke Lembang via Cihideung ini mendadak lengang, membuat saya semakin liar bermanuver melalui rute yang mengular. Di sini jadi kerasa banget manfaat teknologi EPAS (Electric Power Assist Steering) yang mengatur beban pada lingkar kemudi. Setir akan memberat atau meringan sesuai dengan lintasan jalan. Jadi kami tidak terasa terbanting ketika mobil sibuk berkelak-kelok.

Tapi justru karena jalanan lebih sepi, mesti ekstra hati-hati. Selain bahaya jurang, jalanan pun lebih sempit berbonus turunan-tanjakan.

Yang paling males itu kalo ada hambatan di tanjakan, entah mobil depan yang melambat akan belok, atau geng bebek mau nyeberang. Untung ada fitur Hill Launch Assist di tongkat persneling. Jadi kalo kita lepas pedal rem untuk menginjak pedal gas, mobil akan tertahan 3 detik—gak akan tiba-tiba nyelonong mundur di tanjakan.

Akhirnya kita menemukan area piknik yang menyenangkan! Camilan yang berhamburan pun agak dicuekin, karena banyak jajanan seru di sini.






Sambil menikmati semilir angin sejuk Lembang dan kunyah-kunyah gembira, pandangan saya tertuju pada jajanan Tahu Gejrot.



Tahu gejrot itu seakan membisiki saya sesuatu.
“Eh mau lanjut Cirebon, gak? Terus Jogja? Lanjut Surabaya? Belok Malang? Sambung Ubud??!”
Kanani terkesiap, dengan mulut yang menganga lebar.

Duh, mendadak gak sabar untuk kemana lagi New Ford Fiesta akan membawa kami!


No comments:

Post a Comment

Bebas komentar apa saja, asal damai. Terima kasih banyak :*